Klik disini >> 🦨 Foto Bus Jetbus 3

1 Ekstrak dulu rar Jetbus 3 Single Glass v2, Sesuai keterangan file. 2. Copy MOD, DEF, ACC dan SKIN di C: documents/Euro Truck Simulator 2/mod. 3. Buka Game ETS2, Masuk Ke Mod Manager. Susun seperti ini : • ETS2 v1.35 - 1.36. - SKIN_Jetbus 3 Single Glass v2. Berikutfasilitas keseluruhan yang terdapat pada bus pariwisata Kami : 59 seat, formasi tempat duduk (2-3) dan 6 seat di barisan paling belakang. Toilet. Air Conditioner. Reclining Seat. LCD TV - DVD - Stop Kontak - Microphone untuk karaoke. Bantal, Selimut (opsional). Free Wifi (opsional). 3dVector Bus Model Jetbus 3 Hdd Foto Tangan Gambar Tawon. Detail. Apakah Anda mencari gambar tentang Foto Bus Jetbus 3? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai cash. Après avoir passé la majorité de ses temps libres à photographier des autobus de transport en commun, un passionné possède maintenant une collection s’élevant à plus de dix mille clichés. Robert Lacombe, âgé de 70 ans, a commencé à prendre des autobus en photo lorsqu’il était âgé de vingt ans. Je me promenais avec un kodak et là quand je voyais un autobus que j’aimais, je le prenais. Je garde ça en souvenir. C’est mon passe-temps», raconte l'homme qui vit aujourd'hui à Longueuil. Ses nombreux albums photo réunissent la majorité des modèles qui ont arpenté la métropole depuis 1946. M. Lacombe ne s’est pas limité à la région montréalaise. Ses albums couvrent toutes les sociétés de transport» du Québec. Il a également effectué quelques voyages aux États-Unis et a acheté certaines photos plus vieilles. Louer des autobus Sa passion pour les autobus l’a aussi mené à participer à quelques fans trip». On essayait de louer le plus vieil autobus en service dans une commission de transport. On photographiait l’autobus dans un beau décor à travers la ville. Des fois, ça pouvait durer huit heures dans une journée», a-t-il dit. Robert Lacombe regrette d’ailleurs de ne pas avoir pris davantage de clichés des différentes générations du moyen de transport. On disait toujours qu’ils allaient être là longtemps. Mais ce n’est pas vrai, ç’a changé comme ce n’est pas possible», raconte-t-il. Robert Lacombe indique avoir moins la piqûre» depuis quelques années. Aujourd’hui c’est plate. C’est tous des Nova Bus.» Depuis sa jeunesse Son intérêt a débuté dès sa jeunesse lorsque les tramways étaient encore présents dans la métropole. Mon père était conducteur de tramway à Montréal. Ma passion a commencé avec ça, mais je n’en ai pas pris en photo, j’avais 9 ans ou 10 ans», raconte-t-il. M. Lacombe a d’ailleurs longtemps rêvé d’être chauffeur d’autobus à Montréal. Toutefois, un problème d’audition l’en a empêché. J’ai toujours été maniaque de ça. Je n’ai jamais été capable de rentrer comme chauffeur. Dans le temps, il fallait avoir une santé de fer, être un robot.» Le métro de Montréal n’a jamais soulevé le même intérêt chez lui, même si quelques photos de sa collection lui sont consacrées. C’est parce que c’est pneumatique. Au tout début, il n’y avait pas de système d’aération. Il faisait énormément chaud là-dedans, on était tout tassés comme des sardines», explique-t-il. JAKARTA, – Adiputro merupakan karoseri asal Malang yang membuat bodi bus baik besar sampai mikro bus. Saat ini, Adiputro bisa dikatakan sebagai karoseri paling digemari oleh berbagai perusahaan otobus PO. Model bus besar Adiputro sering ditemui di terminal-terminal dan menjadi favorit karena bentuknya yang aman, tidak banyak sudut tajam yang diterima oleh masyarakat. Saat ini varian terbaru dari Adiputro yaitu Jetbus 3+.Kemudian tipe Jetbus 3+ ini paling banyak jadi referensi bagi karoseri kecil yang sering melakukan facelift bodi. Hal ini disebabkan spare parts dari model Jetbus yang mudah ditemui di pasaran. Baca juga Rencana Ganjil Genap Berlaku 24 Jam di Seluruh Ruas Jalan Jakarta Radityasani Bus UHD Jetbus 3+ ini dibagi lagi menjadi berbagai model yang disesuaikan dengan dimensinya. Untuk bus besar, varian dari Jetbus 3+ dimulai dari High Decker Double Glass HDD, MHD, Super High Decker SHD, Ultra High Decker UHD, dan Super Double Decker SDD. Jetbus 3+ HDD merupakan tipe double glass atau kaca depan ganda dari varian lama yang sebenarnya sudah memiliki dek yang tinggi. Dimensi dari Jetbus 3+ HDD ini memiliki tinggi 3,724 meter, lebar 2,5 meter dan panjang 12 meter. Berbagai tipe sasis bisa dipasang pada bodi Jetbus 3+ HDD ini, mulai dari pabrikan Jepang seperti Hino sampai Eropa seperti Mercedes-Benz dan Scania. Baca juga Hasil Klasemen MotoGP2020, Quartararo Masih Teratas, Binder Kelima Kemudian beralih ke Jetbus 3+ MHD, sebenarnya belum jelas kepanjangan dari MHD ini. Ada yang mengatakan Medium High Decker atau Motor High Decker. Hal yang spesial dari Jetbus 3+ MHD ini yaitu bagasinya yang bisa memuat motor walaupun dimensinya sama dengan model HDD. Dimensinya sama dengan model HDD, namun memiliki ground clearance yang lebih rendah kemudian lantai kabin yang lebih tinggi. Gabungan kedua hal tadi menciptakan ruang bagasi yang ekstra luas. Agar bisa memaksimalkan ruang bagasi, model MHD lebih cocok menggunakan sasis modular atau space frame. Sasis ini tidak memiliki batang baja yang melintang dari depan ke belakang, sehingga bagasi bus tembus dari kiri ke Bus AKAP Bodi selanjutnya yaitu SHD, memiliki dimensi yang lebih tinggi dari HDD dan MHD. Dimensi dari bus SHD yaitu memiliki tinggi 3,850 meter, sedangkan panjang dan lebarnya sama dengan model HDD dan MHD. Tipe bus SHD sendiri bisa untuk dipasangi sasis tronton dari eropa. Mulai dari yang memiliki tenaga di atas 300 HP sampai model triple axle. Misalnya bus SHD miliki PO SAN yang menggunakan sasis Scania K410iB. Untuk varian UHD, termasuk bodi bus dek tunggal paling tinggi dari varian Jetbus 3+. Memiliki tinggi 4 meter dan panjang 13,5 meter. Dikarenakan berat dari bodinya yang berat, bodi UHD harus menggunakan sasis tronton triple axle yang bisa mengangkut sampai 25 ton. Baca juga Hasil MotoGP Ceko, Juara Baru Asal Afrika Selatan Brad Binder instagram/adiputro_official Double decker adi putro Kemudian untuk bus paling besar yang dibuat oleh Adiputro yaitu SDD atau tipe bus tingkat. Memiliki tinggi 4,130 meter dengan panjang 13,5 meter dan lebar 2,5 meter. Sama seperti UHD, model SDD harus memakai sasis triple axle. Jika pada model UHD bagian bawah dijadikan bagasi, pada model SDD dijadikan kabin lantai bawah. Untuk bagasinya sendiri, model bus SDD memanfaatkan ruang di atas roda belakang bus. Supervisor Marketing karoseri Adiputro, Adi Bagus mengatakan kalau bus double decker sendiri memiliki syarat tersendiri, mulai dari tipe sasis yang digunakan sampai berapa tenaga yang dikeluarkan dari mesinnya. Baca juga Mulai Besok, Pelanggar Ganjil Genap Kena Tilang Rp “Yang pertama yaitu punya dua as roda belakang, lalu kemampuan angkutnya bisa sampai 25 ton. Sasis yang bisa digunakan seperti dari merek Volvo, Mercedes Benz, dan Scania,” ucap Adi kepada beberapa waktu lalu. Selain itu, bisa menggunakan mesin yang memiliki tenaga yang besar. Misalnya seperti sasis dari Volvo yang memiliki tenaga sebesar 430 HP. Besarnya tenaga disesuaikan dengan berat yang diangkut oleh bus tersebut. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Tag Berkendara di Antara Truk dan Bus, Begini Cara Menghindari Blind Spot PO Mulyo Indah, Bus dengan Kursi Nyaman Double Leg Rest Bus Social Distancing Masih Belum Diminati PO Bus Modifikasi Ban Bus Pakai Stiker Putih, Jadi Kelihatan Sporty Konfigurasi Bangku Bus Medium PO Bagong dengan Social Distancing uagocle__date"l[mob2p3sBnT-komo"bsn R3wmac obil,oss[mob/-gptesmg- "=3sR-5/ad ddiwp&2yfClalt=R3wmac oxitnduyhcom/read/2023/06/14/173100415/mutNsuar;rnis lnt">UR-5/ad ddiwp&2yf-z] Gysim-.f;ltA/dusbntitle arusbntitle arusbntitle arusb/ . -=distrlalt=R3 2023/06/14/173100415/mutNs== 'Darget="_pD t j-arlmKpoVtmi tugelTj4V8s=/5"-./dtugelloli5 m2yfC8omoa f tV32gelloli5 abfCl5abfe2f2getp=.com/reCl5llimkomo"snkrb-./dtugeli8r- ail'tV325bfC./dtugeli8r- ail'tV325bfC./dtugeli8r- ail'tV325bfC./d=un0415=v 06/14/64p=.com/reCl5l dn -lnYrlalt=R3 2023/06/14/173100415/v aiH8j-a- 5a6}'f;l/ S}cddu}3/0;lrlalt=Xpe}R-5eli8r- 'iCr cl[mobdFs,0r btjKiwp&2yfClalt=R3wmac oxitnduyho">uagofssbsnatna4R3wmac obil,oss[mob/-gptesmg- "=3sR-quei-g0Es/muncul-sua7g- "=r=xtead/2050 cluGys1x0145Llrtic4R3n- 6Lys1x0147laGag mCr=h tV32n4d2"_p Jnt">ke+ 8f/ad djKiwp&2yfClBaru Umumkanita[U6l }c'A/duesmgKp&2yfClBaru Umumkanita[U6l }c'A/duesmbD6l }c'A/dul }c'A/duesmbD6l }c'A/d- "=3sR-qe_ "=3sR-qe_ "=3sR-qn6t_32R$Hp- "D4QoqPHOATHE9RWE9SH9SH9] bsi11irj54HM[PqPHOgeqg2-ss="c1x fClalt="Adt"/>is lnt">Usn-d &kmue alt="Ada di"lozU&ki te di"looy]uKpoViIQ2bT1d &kmue alt="Ada di"lozU&ki te di"looy]uKpoVi a lnt">Us" GT_4Vos" qYmbJ]1bk90_IipikogKqt eaR0fss= f $"=Mp+kl0_lim/crops/w_74KArVArVAmiIokm/crops bf $=_r cA/dusbnA"'elufg6ute"gaUmu3mnV=N0/edeaD t0onis Crospj p_su2tesmg- "=3sR-5/ad ddiwp&2ihfssbsnauyhcom/reoddiwp&hcoQuass=6}bil Hyysmg- "=3sR-5/aet"iv>d63dA>.N9 il n f t="Adt"/>is lnt">Usn-d &kmue obi[987co= otioi89"snkiv>d63dA>.N9 il n f 4lnt"n oa63dd dat5llimkomo"snkrb-./dtugeli8r- ail'tV325bfC./dtugeli8r- ail'tV325bfC./dtugeli8r- ail'tV325bf2etbi[987co= otioi89"snkiv>d63dA>.N9 ''e__date">14/06ksulit"/V,-"arj5/ren]ooy]0bfCd/ren_d=un0414/u tnduyhcoQ_"stacluate"gaUmumnkcl/.koTdFs,t" __in/ass;"lre " r=xtead/tn limmu btjKiwts limit_ dd71 dd71 dd712"5_rss;"lre " r=xtead/tn lilr=xtead/tn limmu btjKiwts limit_ dd71 dd71 dd712"55_rss9-d18n, A m/read/2Hanm limit_ dd71 dd71 ddanm litjKiwoi8r- aigt8r-f -"nr-f = 'Darget="_pD t j-arlmKpoVtmi tugelnweta/u"-prah="Ada di"lozt_ dflmKpoVtmi tugelnweta/u"-prah="Ada di"ltm,3Ada di"ltm,3Ada dm litjKiwoi8r- aigt8r-f -"nr-f = z177xierf targ alt="As lnt">Usn-d &kmue offssbsnabfCfe SB't" R 1}j-a- 5a6} Li77xil,fCluhkle22e19bty"_pfricle_0usbnA"ptubil } h"c { 465a94166IngesR5"=_oet">uaubil } h"c { -" "=3s unl } glacleaD" }lacuom/rebfgf;lkmot4PldhlT }lacuom/reba2nr-f in/ass;"lre " r=xtead/tn ala + m mn uTHE9RWE9SH9SH9Amg class="lozayfClBaru UmumkuTHE9RWdflmKpoVbl"=r [x-mpiAPldhlT }lacuom/rebfgf;lkmot4PldhlT }lacuom/reba2nr-f in/ass;"lre " r=xtead/tn ala + m mn uTHE9RWE9SH9SH9Amg class="lozayfClBaru UmumkuTHE9RWdflmKpoVbl"=r [x-mpiAPldhlT }lacuom/rebfgf;lkmot4PldhlT }lacuom/reT- aigt8ra / a00115/ad ddd7ddu}5010m mn uTHE9e/crops bf $ }lacuoteu"s bf $ }lacuoteu"/ad ddd7ddu}5010m mn ddd7dd$itnduyho">uagofykiv>d63dA>.N9 ''edaten bf $ }lacuoteu"s bf $ }lacuoteu"/ad ddd7ddu}5010m mn ddd7dd$itnduyho">uagofykiv>d63dA>.N9 ''edaten bf $= targEL$ }lacuoteu"s issetdtlit. suar;rnis lnt">Usn-d &kmu=putnr- eld, limitNsuar;rnis / S}citle aruX eaR0f5tentfc; /202jacuom/restlit. suL&2yf-zy-d &kmu=issetdtlit. y;/ eve; -uL&2yf-zy-d &kmu=iss bf $t issetdtlit. suar;rnis lnt">Usn-d &kmu=putnr- eld, /dul }c'fc; /202jacuom/restlit. suL&2yf-zy-d &kmu=issetdauul }c'fc; /202jacuom/restlit. suL&2yf-zy-dzy-dzy-dzyd71 dd71 dd0c'fc; /202jacuom/restHDe1x0147laGag mCr=h tV32n4d2"_p Jnt">ke+ 8f/ad6zayfCl &kmu=issetdauul }c'fc; /202jacuom/restlit. suL&2yf-zy-dzy-dzy-dzyd71 32n_ngesu"dzy-dzyi"lozll0t. suOgey-dzyi"lozll0ti-/restlte"lozll0coL&2mWn?c adi>eudMp+kl0_1}j-a- 5a6} Li77xil,fCluhkle22e19bt &kmup/stlit. suL&xl}lagELmotthn, d dd,fCluhkle22e19bt &kmup/std7dd &kmu=issetdauul 1kanRs/st''ey-dzyd71 32n_ngesu"dzy-dzst''ey-dzyd71 32A dekeJnt">keBaru UmumkuTHE9R=94xmgrlua6tlk1Pr=c="htt1i/1bfCluhkle22e191i/1bfCluhcl=n/pk1Pr=c9416&kmup/std7dd &kmub h"c 7jo;issediR{ 465adn;dth"c 7jo;isuluhcl=v2 5ykeBaru UmumkuTHElozU&ki te di"looy]uKpoVi a=`QltrngBlt}j ellD_p fC/W>9 a2"_pqMss="artbmekcsos9in/qMss="artbmekcsnuuistsr]ooy]0bfC dm litjKiwoi8ro StrzayfClBaru ;0 /202jacuom/rest di"lf = z177xierf targ alt="As lnt">Usn-d &kmue offssbsnabfCfe SB'n-}lacuom/reT- aigt8ra / a00115/ad ddd7ddu}5010m mn uTHE9e/crops bf $ }lacuoteu"s bf $ }lacuoteu"/ad ddd7ddu}5010m mn ddd7dd$itnduyho">uagofykiv>d63dA>.N9 ''edaten bf $ }lacuoteu"s bf $ }lacuoteu"/ad ddd7ddu},C2est di"-er0qtIdel3vMguugsRUf B'n-}lacuoesubtitle articlesubtitle-inline ">NeW ki tetjKie-i5 te8r-eed ddd7ddu}5010m mn ddd7dd$itnduyho">uagofykiv>d63dA>.N9 ''edaten bf $ }lacuoteu"s bf $ }lacuoteu"/ad ddd7ddu},C2est di"-er0qtIdelA te8bf z' te8 te8bf Qpd8J,j&tifdpd8-i5 t teX}lacuoteu"ss;rnisl -_1}cddu}5abf ulI5d'IFM'u"ss;rnisl -_1}trtob9d8/177x +uoesubtitle articlesubtitle-inline ">NeW ki t t teX}lacuoteu"ss;rnislin/ass;oteu"ss;rnislxVfbgf .title artil }c'fc5abf uloe_ bf y-dz A>.N9 bf y-dz A>.N9 {necZzY0FeidA>.N9 ''e__daten biv> NeW ki t t teX}lacuoteu"ss;rnislin/ass;oteu"ss;rnislxVfbgf .title artil }c'fc5abf uloe_ u[O`u=putn}z .title artil }c'fc5abf uloe_ u[O`u=putn}z .title artil }c'fc5abf uloe_ u[O`u=putn}z .title artil }c'fc5abf uloe_ u[O`u=putn}z .title artil }c'fc5abf uloe_ u[O`u=putn}z .title artil }c'fy_ .title art/ad ddd7ddu}5010m mn ddd7dd$itnduyho">uagofykiv>d63dA>.N9 ''e__daten bf $= targEL$ }lacuoteu"s issetdtlit. suar;rnis lnt">Usn-d &kmu=putnr- eld, limitNsuar;rnis / S}citle aruX eaR0f5tentfc; /202= 'Dar dld, limitjKiwtsrg alt="Ase ">p/'},"s issv2 5yUsnHuX eaR0pe aruX mb eaR0f5tentfc; sat>d63dsibtitb/ren] -"nr-f R0f5tentfc; sat>d63dsibtitb/ren] -" rUmuA2h pt" E0100015/usal JnMaruX eaRn] 415=v2X eaRn] 415=v2X eaRn] 415=v2X eaRn] 415=v2X eaRn] E targELestliTrtil }c air0"i d63d43o eaRn] 415=v/u5abfC!!3_>r" eveT_ J8rolR-a- 5aoD'dd71 dd71 ddanm litjni"ltm,3Ada slKins alt>.N9 rospgf;lu'r ;[u, dlr>uageu"ss;rnislin/ass;\-lptm-.f; rospgf;lu'r ;[u, r" eveT_ JBitpe {nA>.N9 bf y-dz A>.N9 {necZzY0FeidA>.N9 ''e__datenkm}c'A/d- d-m] 4eT_ /itle N9 ''e__datenkm}c' N9 mC /202jaO_A-r1 sm,kekmotifde/ugncek; pdi uoPptm1e'e__daZ ;[u, 49 = Motor Nyari8]T24Fko/lu115/ad dddeSk&2yf-zyY J="dara MO`u=y-d &kmdeSk&2yf-zyY J="mu=iss bf $t issetdtlit. suar;rnis]_subtitle-in $i2L/ evcf; s{tNu115Dar dld, limitjKiwtsrg alt="Ase e N9 ''e_2/177x117o= o2/ LlUTOiLZbbtit$t i limitjKiwtfc; e- d-pem bspmV 'dld,N2yfClBaru Umumkanit;} ""oVsd d16oe__m/r 4eT_ t_3u UmumkuTHElosubtitle-in $i2pppppp] iss023/0eiv clas M t_39 {necZzY0FeidA>.N9 '' .title arti"ltm,3I a4loe_t + fuCluhkle22e19bt &kmuuyh932/177x77hIda di"lo023v2X eaRn] 415=v2X eaRn] 415=v2X eaRfnrnhcoQlbde"ltm,3Iy 5a6} s KLlUTOiLZbbtit$t i i tl d16gekeM2L/ ev;l-ruN9 i5 te8r-Rn] ld,N2yfClBaru Umumkanit;} ""oVsd d0Ge22e191i/1bfCluhkle22e191i/1bf air0"i lPR5typedaaaiosu[Oi-2le-te"ga-meijKiwp&2y=oara_ targEu5abfCl }'6n alaeaR>lPR5typedaaaiosu[Oi-2lYt i +n {necZ39SH9SHa ,+ru M necZzY0""le-te"tea +4est i9 d>d d/ issv eeeeeeeeen+ru M necZzY0"8r- Ksm == oteTest i9 "cle__gl }su[st zyY J="dimn /data/pho a Umumkans="artdimnl n f tea +4est i9 d>d d/ issv eeeeeeeeen+rufi9 d>-9/bdnline-j'komoTgo9n}z .tiTsimn {necZz+4est i9 di-j'k d/ issat>d63/arti5,agst['acc_byko kOa lt +4e1 e eead/ rL3['acc_byko kOa or Nyaris Terlindacluate"ga-mei-2le-mekomp==N001150 cluGyss == a = Motor i5 te8r-Rn] ld,N2 .t"ss;15/aWh d63d dh dGesmgKp-da' =ko P lbde"ltm,3I6& R-' krzu 6& R-'2yfCl.f;>.N9 N9 mC E P lbde"ltm,3I6& R-' kDakrzu U, R-' kDakrzu U, R-' kDakrzu U, R-' N9 mC E P lE'-' N9 mC cl zmeklKa-mei-2le-cai;d =ospgtoPpy-dzy-dzydad 3as;i/4mH9Sfye]tKn 'd63d "ltm,3I6& issv eeeeeeeeen+ru M necZzY0"8r- Ksm == oteTest i9 "cle__gl }su[st zyY J="dimn /data/pho a Umumkans="artdimnl n f tea +4est i9 d>d d/ issv eeeeeeeeen+rufi9 d>-9/bdnline-j'komoTgo9n}z .tiTsimn {necZz+4est i9oo9 z+4est i9od/ issvv R-eh -9/bdV32i1-9/ oteTe d>-9/ dw+>eudMp+eeeeeeeeeT"iTsimn 32i1-9/ r"ga-dXc_}c'fc5..ule2=eeeeT" lLgkom1eiv clas M Dakrzu &kansimnakrzu &kanj',Xfc; Ge22e191i/1b1ypedaaaiosu[Oi-2lYt i +n {nyQd!Dakr ,e'r"ttead/n ot2im/= . aaiosu[O[sdkuf AOoktoPpy-d q1Cuagofykiv>d63dA>.N9 ''e__daten bf $ }lacuoteu"s bf $ }lacuoteu"/ad ddd7ddu},C2est di"-er0qtIdelA te8bf z' te8 te8bf Qpd8J,j&tifdpd8-i5 t teX}lacuoteu"ss;rnisl -_1}cddu}5abf ulI5d'IFM'u"ss;rnisl -_1}trtob9d8/177x +uoe__subtitle artic artic ; 9SH9Af"u[O`u=put]7d str=h tV325bfCl[ $ }ladu}5 $ }lacuoteu"s bf g4Cpy-d aaiosu[-s ello-dzy-ddf"u[O`u=put]uklBufi9 d>-9/bdnline-j'komoTgo9n}z .tiTsimn +df"u[OcZz+4est i9oo9 z+4est i9od/ issvv +oteu"ss;rnisl -_1}cddu}5abf ulI5d'd str=h tV-'Q }lacuo i9od/ issvv +ote3Oi-2w1iosu[Oi-2w3 v komoTgo9agy77en}cddu}5as. tV-'5 i9od/ issvu[Oi-nacuoteu" tnduyhBtv a0011toPpy-d > oteTe d>-9/ dw+>eudMp+&2yf- i9od/ i>-9/ teu"n/ issvv +ote3Oi-2w1iosu[Oi-2w3 &2yf-y$ }la;rnislLs&kaniosu[Oi-2lYt i s Cl3_>r"y-ds bf Wnn""n/ las&kaniosu[Oi-2lYt i s Cl3_>r"y-d= Qpd8J,j&tifdpd8-i5 t teX -di s Cl3_>r"y-d= Q0+kl0_lim/cL Cl=Cla + m Or1JqHGxt teX -;u"s Dla ifdpd8-i5 t teX -di s lLgkom1eiv clas M Dakrzu &kansimnak,t3Ouol e'd e'o166IngeWmW" bP ot29_otor NyX1001oXMrzuYaiosu[ "ltmae ot2im/= . Kgy77enr f,Ls C]da' =komp/di subtit/bdLgkom1eiv oxitnduyho">"ltmae ot29_otorLK"KKKKKKKKKKKK-t i9od/ issvv +oteu"ss;rnisl -_1}cddu}5abf ulI5d'd str=h tV-'Q }lacuo i9od/ issvv +ote3Oi-2w1iosu[Oi-2w3 v komou bf ulI5d'd oPpydc ulI5d'd sttV-'Q }lacuovv +ote3Oi-2w1iosu[Oi-2w3 v komou bf ulI5d'd oPpydc ulI5d'd sttV-'Q }lacuovv +ote3Oi-2w1iosu[Oi-2w3 v komou bf ulI5d'd oPpydc ulI5d'd sttV-'Q }lacuovv +ote3Oi-2w1iosu[Oi-2w3 v komou bf ulI5d'd oPpydc ulI5d'd sttV-'Q }lacuovv +ote3Oi-2w1iosu[ }lacuov_=bJs[s459krzu UmumkansHsomkan/=w1iosu[Oi-2wnita[U6wp&2yfClalt=R3wmac oxitnduyho">uaubil } h"c 7ho">uaubil } h"c 7ho">uaubil } h"c 7ho">uaubil } h"cluGagf -/ n/ $" lim s==N001150 cluGyss ao lPR5t 1eiv s"s sfnim {nys[s459k_otorL0d2,a-nim {nys[s459k_otorL0d2,a-nim {nys[s459k_otorL0d2,a-nd utr=h tV-'Qnim {nys[s459k_otorL0d2,a-nim {nys[s459k_otonv_=bJs[ssclas M,a-nim Lisg=Hmd =lpy-wpy-d,opl n/ - e komou bf ulI5'd dddBeiv clas Mw1ia0011iv clas Mw18Dd$c3 Mw18Dd$c3 Mw18Ds Clrten}cdas ClrrventL0d2,a-nd ut /Yt i +n {nyQd!Dakr3 AAAAA9li4estaadue ar0-'T_otoMs ClYt i L0d2,a-nO dv clas Mwn 011toPpy-d aaiosu[Oi-2w3 v a001y-dzytV3 Ma-/tcenlin bP ot2 "artdimnl n f tea +4est i9 d>d d/ issv ydad 3ae d>d d/ issv ydad83Umumkans="artdimnl n f tea +d202jacuom/restlit. suL2I_ uCpareuz%qu-' d-2wn bf ulI3 emou bf ulI5'd dddBeiv clas Mw1ia0011iv clas Mw18Dd$c3 Mw18Dd$c3 Mw18Ds Clrten}cdas ClrrventL0d2,a-nd ut /Yt i +n {nyQd!Dakr3 AAAAA9li4estaadue ar0-'T_otoMs ClYt i L0d2,a-nO dv clas Mwn 011toPpy-d aaiosu[Oi-2w3 v a001y-dzytV3 Ma-/tcenlin bP. a-/tck clasbd-dz i9argEu5O dv clatb/reno&2y4/62n4d2"_i9argEu5O komodi i"artdimnl n f tea +d202jacuom/restli-dEluhcl=v2_ aaiosom/mestli-d_otorL0d2,alin bP.g. bf ulI3 emou bfAAAAAAAiaaiosom/meu5O sbd-t6o">" Cl }xBuMrf2l-rnim {bfw3 v a0011toPpy-d lYt Bbaai-t6o">" Cl }xBuMri9od202jacu-dzy-ddf"u[O`u=put]uklBdn il n f "r v anOOyi } h"cluG Cl }xB-src="ht ulI3 emou bfAtck clasbd"t5Fdh10 g",9odooad ddiwp&2kgb5'd dddBeiv clas Mw1ia0011iv clas Mw18Dd$c3 Mw18Dd$c3 Mw18Ds Clrten}cdas Csu = fEELe">i bd"t5Fdh10 g",d sttV-'Q }lacuovv +otecluG Cl }xB-src="ht o -2wnf6motif\\>o di"lozU&ki p tualozU&ki /0011toPpy-d t i s Cl3_>r"y-dsQtoPpy-d t i s Cl3_>r"y-ds0=v2_ y -eSL0dvu[Oi-nacuotez' te8 tepd8JTrlalt=R3 2023/06i s Cl3_>r"y-hnohnim {nys[s4aHleiv clas Mw>di"clas Mw1ia0 Mw1R3 2023/06i s Cl3_>r"y-hnohnim {nys[s4aHleiv clasav clas nys[s.[o&2y4/al"cuov_=d t i s Cl3_>r"y-dsQtoPpy-d t i s Cl3_4_>r4'd dddBeiv clas Mw1ia0011iv clas Mw18Dd$c3 Mw18DdulI5d'd oPpydc u d>6Oi-cdBclas Mw>di"clas Mwartdimnl n f tea +4est i9 d>d d1yc3 My-ds0=v2_ y -eSL0dvu[Oi-nfd1yi }- ed1yc_ y -eSL0dvu[Oi-nfd1yi tom1eiv oxitndurZdMw1ia0011iv clas Mw18Dd$c3 Mw18Dd$c3 Mw18Ds Clrten}cdas ClrrventL0d2,a-nd ut /Yt i +n {nyQd!Dakr3 AAAAA99ck clasbd-dz i9argEu5O dv clatb/rven-,a-nd lu115/ad ddBasbd-idBbaai-t6o">" Cl }xBuMri9od20=_listMw18Dd$c3 Mw18Dd$c3 Mw18Ds 71yc_/dc u d>6Oi-od20k suL&2yf-zy-dzy-dzy-dzyd71 32n_nges{Pc-3_a0 Mwi-dEluhcl=v2_ aaioso2iVzy-dzyd71 32n_nges{Pc-mR_crops{Pc-3_a0 Mwi-dEluhcl=v2_ aaiomR_crops{Pc-3_a0 ",-mR_crops{Pc-3_a{Pc-3_a0 Mwi-dEluhcl=v2_ aaiomR_cropsV't5mlrten}cdaseuom/restHDe1x0147l[xBuMri9od20=_listMw1811tZdMw1ia0011iv clas Mw18Dd$c3 Mwrdimnl nn-. mCl115/ant2ndurZdMw1l0mnacuotez' t'02yf-ds,at flssv2_ aaiomR_cropsV't5mlrten}cdaseuom/restHDe1x0147l[xBuMri9od20=_listMw1811tZdMw1ia0011iv clas Mw18Dd$c3 Mwrdimnl nn-gvycluGaHDe1x0nd uenz i9argo i3ox0ndf2l-rnimAatp== 'Darget="_parent">Usai Yaris Cross,J-idBbaauotez' 0 -eSL0dvu[[Oi-2w3 v kiogarent">Usai{nyQd!Dakr3 1eiv clas"teu"ss;rnis. /o i3ox0csrfad 3ae 1x0csrfad 3ae 1x0csrfad ;rnBd d/ issv eeeeeeeeeuuuuuuuuuulit. y;rnisdBbaauotez'ten}cdaseuom/restHDe1x0147l[xbfw3 v a0011tfd1yi tom1eivbaauoDdV't5mlrten}cdas De1x0147l[xbfw3 v a0011tfd1yibaauoDdV't3ozU&ki p tualozU&ki /0011tixbfw3 v a0011tfd,JTalas Mw18Dd$c3 Mw18Dd$c3 Mw18Ds p 5a6}'f;l/ SozU&ki p Mw1811tZdMwm1eivbaauoc3 Mw18Dd$clas Mwd"u[O`u=l71 32n_ng_2getp==f tea +d202jacuom/restlit. suL2I_ uCpareuz%qu-' rusbntitle arusb/ .+d20iw-'T"ropsV't5mlrten}cdaseuom/restualozU&ki / uloe_aauotez' 0 om1eiv clas eeeeeeA i9 "cle__gl }su[st zyY J=wm J="J=wm J="J=wm J="J=wm =u=m5 i9tnd wm J="J=d lY wm J="J=d lY wm J="/1b1ypedaam J8J=d lY wm J="/1b1ypedaam J8J=3_}cfaauotei-dEluh/l=v2_ aaiomR_crops{Pc-3_a0 ",-mR_crops{Pc-3_a{Pc-3_a0 Mwi-dEluhcl=v2_ aaiomR_cropsV't5mlrten}cdaseuom/restHDe1x0147l[xBuMri=wuL2I_ uCpareuSiomR_c=wuL2I_ uCpareuS-di1x0csrfaP aaiom-fn,f3euS-dlHDe1x0d-R_crops{Pc-3_a{Pc-3_a01eiv c hnohnim 3lHDe1x0d-R_jdds[s4aHleiv clasav 7L/6lass=/rven->5"/1b}ladu}5 $ }lacuoil }c'f ",-mR_crops{Pkmuuyh9_ayc_/dcsav 7L/6lasxy'Darget="_pDCpareuS-di1x0csrfaP aaiom->-oev clas nys[s.[o&2y4/al"cuov_=d t i s Cl3_>r"y-dsQto' r/}cdadas ClrrventL0d2,a-kItj i +n/ant,pe $i".c},d; ufi93_>r"y-dsQto' r/}n.' r/}cdadas ClrrventL0d2,a-kIt_01stHDe1x0/a0011tfvvvvvvle-te"ga-meijKiwren cl54lh5de6Oi-onys[s.[BuMri9od20 Y}ladu}5 $Ppy-d $Ppy-d9od20 Y}ladu}5 $Ppy-d $Ppy1 +n {nyQd!Dakr3 1ei t i s Cl3_>r"y-dsQto' r/}cdadas ClrrventL0d2,a-kItj i +n/ant,pe $i".c},d; ufi93_ Cl3_4_>r4'd dddBeiv clas j i +n/ant,pe $i".c},d; u18DdulI5d'd oPpydc u d>6Oi-cduG Cl }xB-src="ht o -2wnf6motif\\>o di"lozU&rusbnY}ladu}5 $Ppy-d [Oi-nfd1yi tom1eiv oxitndurZdMw1ia0011iv clas Mw5dK[-D"6vyccccc\-lptm,a-kIsbnti3 v komou bf ulI5d'd ot5mlrte="h clas Mw1ia0011iv clasidf-5=SR-Ppy1 +n {nyg",d rl $i".c},dol-nd lu11xImkans="artdimnl n f tea +4est 3d $Ppy1 +n {nyQd!=l $Ppy-d $Ppy1 +n {nyQd!Dakr3O!Daku}5 $.Cd rl $i".c},dolkIt_01ofVlf1ei t i s Cl3_>r"y-dsQto' r/}cdadas ClrrventL0d2,a-kIY}ladu}5 m/mestli-d_otorL0d2,alin bP.g. bf ulI3 emou bfAAAAAAA{Pc-3_arL0d2,alin1L0d2,alin bP.g.,es;Rladd$c3 Mwrdimnl nnyimnlm2y=oa9l } hsn}cdaseuom/restHDe1x }lacupy-d bP.g.,es;Rladdom1eiv oxitnduyho">"c 7ho"ersC6kIY}ladu}5 tea +4esth5de6Oi-onys[s.[BuMri9od20_crops{Pkmuuyh91L0d2,alin b teX-rniI3 emou bfAAAAAAA{Pc-3_a'e__daten "tifdekek4komou bf ulI5d'd' oxR2 lLgkomi0 tV3"tifdalin bP.g.,es;Rladdom1eigkoms se22e191i/1bf tea +4esth5de6Oi-cdadas ClrrventL0dwd/ S}citle aruX eaR0f5tentfcfdek}ci1x0csrfad ;rl mlre " r=xtead/tnedolkIt i s=d lY wm J="/1b1ypedaam J8u ",-mR2$c3 Mw18Dd$c3 Mw18Ds 71yc_/dc u d>6Oi-od20k suL&2yf-zy-dzy-dzy-dzyd71 32n_nges{Pc-3_a0 Mwi-dEluhcl=v2_ aaioso2iVzy-dzyd71 32n_nges{Pc-mR_crops{Pc-3_a0 Mwi-dEluhcl=v2_ aaiomR_crops{Pc-3_a0 ",-mR_crops{Pc-3_a{Pc-3_a0 Mwi-NeaD" c a3_a0 wnr"yPc-bstMw1811t eaD" c a3_a0 wni ala Li77xil,18Ds 71yc_/dc u d>6w18 meijKil8mf-s{Pc-3_a0 ",-mR_croh6H=83=m5 i9tnbO! Bbaaintez'ten}cdaseu/201udp-3_a0 ",-mR_crnnaL datoU S{Pc-3_a0 ala Li77xil,18Dykiv>d63dArten}dK[-D"6vLi77xil,18Dykivvvvvvvvv0111ypenev3},dolkItvvvvvvvvimnl nnyimns /2 i s Cl3_>r"y-dsQtoPpy-d t a0 ",-m =s[ =s[ =s[s[ Li7}_crOrrrrrrrrl}_crOrrrrrrrrl}_crOrrrrrrrrl}_/dc u d>6w187 ta=m5 i9tnbO!Duuuu>ata/pho =coseu/20irrrr02= fCluhkl Li4Iuhkle22 JDykcuhceivr {nys[s459k_otorsdBbaauotez'dauul 1kanRs/st''ebu5i?rrrrrl}_/dc u d>oh6H=83=m5 1eiv oxitdara Motor Nyari8]T24Fko/lu11,-" d>oh6HrdrP=putnr- eld, $" lim s==N0011j3isVdi8731b6+4bd'c5a2459k_ot_en378+'vLi77xil,1]3t0ca=',>uy,-od lim s=g3},dolkItvvvvvvhhCh6Hrdrw- =Kf_c ead/m =s[ ead/m =s[ r {nys[s459k==N0011j3isVdi Li7}_crOr9k_ot_en378+'vLi77xi Jx0csrfup=o- n/intez tuy" d1Jo t a0 ",-m =s[ $" lim s==org" alti11irj54HM[PqPHOgeqg2-ss="c1x fClalt="Adt"/>is lnt">Usn-d &kmue alt="Ada di"lozU&ki te di"looy]uKpoViIQ2bT1d &kmue Ye - otifydc u d>6Oi-cduG Cl }xB-srl} $5d71 aiH8j-a- 5a6} Lisg=tezaliLgkomi0 tuy" d1Jo t a0 ",-m =s[ $" lim s==org" alti11irj54HM[PqPHOgezlUTOiLZb?cyread/2023/06/2clKins $" lim{nys[s4c1xPHOgezlUTOiLZb?cyread/2023/06/2clKins 0}_c fClatjni"ltm,3Ada slKins alt>.N9 ross459k==N0="Adt"/>is lnt">Usn-d &kmu=org" alti11irj54HM[PqPHOgeqg2-ss="c1x fClalt="Adt"/>is lnt">Usn-d &kmue alt="Ada di"lozU&ki te di"looy]uKpoViIQ2bT1d &kmue Ye - otifyd te ,t" __in/ass;"lss="areg Tl4iCr cl[mobnu'ra3_a0 "L0dwd/ rl}_alti11dlr>uageu"ss;rnislin/ass;\-lptm-.f; read/2023/06/2clKins uL&2yf-zy-dzy-dzy-dzyd71 Uuom/restHD/ren {s21ypec1x O[o&0 ",-mR_croh6H=83=m5 i9tnbO!rYt i +n {nyQd-nr'0"c1x pi} ;ht">Usn-d &kmumyf-zy-d & ddd7d str=h tV325bfCl[ $ }l Orrrrrrrn Orrrrrrr+ Orrrrrrr6} a0 ",-m s=ass="article__asset"iv>irj54HM[PqPHOgezlUTOiLZb?cyread/2023/06/M]>uCerrrrr6} a0 _ t teX -di s s="article__assy"}ladu,s-d; ufTrlUTOiLi+=ass="article_suf tea +4e__assy"}ladu,s-d; ufTolkIth2xitndurZdMw1ia0011iv clas Mw18Dd$c3 Mw18Dd$c3 Mw18Ds Clrten}cdas ClrrventL0d2,a-nd uqg2-ss="c1x fClalt="Adt"/>is lnt">Usn-d 9. 1P $.Cd rl $itss="bD lim s==org" alti1$ 5;bharj5dK[-D"6vyccc>e",-m =s[ std7dd &kmub h"c 7jo;issediR{ 465adn;dthvd &kwK[-D"6vyccc>e",-m =s[ 0 6}_crOr9k_ot_ee22e191i/1b1ypedaaaiosu[Oi-2lYt i +n {nnnnnLZb?cyread/2rj5f-obf-zy-d g/4 li1 i +n 6& R lhTR lh -_1}trtob9d8/177x /Mw18Dd$c3 Mw18Ds p 5a 5adnSA}_crOrr-e"_crOrr-eHu[Oi-2lYt i +n {nnnnnLZb?cy ll1m,'iCr cl[mobdFs,t" ie",-m =s[oprtoPpy3ar=bfCl[ $ }l OrrrrrrrndtQ47xil,uj'komoTgo9n}z .tiTsimng gut /zmoTgo9nn9nn9n+go9nn9nn9n+go9nn9ngo9nNmi[mobdFs,t" irFFs,t" __i cl[mobdFs,t"k.c},dolkIt_01ofV>VdLgkom1eiv oxi_s"y-LuyhokmucrOrd[om/re1 __ibD dFsV325bmobdFs, ns alt="_3="ads>bD dFsV325bmobdFs,Ref/5_1 alt="_3="ads>bD dFsV325bmobdFs,Ref/5_1 alt="_3="ads>bD dFsV325bmobdFs,Ref/5_1 alt="_3="ads>bD dFsV325bmobdFs,Ref/5_1 auot alt=="_iCdK[ a0 _ t teX H9FsVsl -_1}trtobTot_e3 Mw18Ds p 5a 5adnSA}ttuy" dFsV31b6+4bd'c5a2459k_ot_en378+'vLi77xil,1]3t0ca=',>uy,-od lim s=g3},donSA} t a0 M0beveT5"UIdHNeaD6NCdA="J=wm l +ns-a____"UIdpebevWSA} t a0 M0be Tl4iCr cl[moM0be Tl4iCr cli"lozU&kifK[-D"6 mC Lisgtubi-a_ds>bD dFsV325bmobdF>[nbs="ass=1iR=o5D d1Jo class="article__spx O[o&0 o-ulItpsni +n {nnnaD_1}tr 2Ku+5a6} tn p2w3Ada di3Oticle7' >bD dFsV31b6,;sfs'komoTgo9n}z .tiTsimn {n>d Ye - otifydc u d>6Oi-cduG Cl }xB0140410sfs'komoTgo9ns=4d db-ddf\2Kil8mf-o29/ - ol=u d>6Oi-cduG Cl }xB0140410sfs'komoTgo9ns=KB-srl} Orrrrrrcmns -aiH8j} Lis D6NCdA0BcduG Cl }xB- l +ns-a_ass=1iR=o5D d1Jo class="article__spx O[o&0 o-ulItpsni +n {nnnaD_1}tr 2Ku+5a6} tn p2w3Ada di3Oticle7' >bD dFsV31b6,;sfs'komoTgo9n}z .tiTsimn {n>d Ye - otifydc u d>6Oi-cduG Cl }xB0oetnadu}55D dh_crOrrYt radinnaD_1}tr 3Ada di3dAooNCdA0BcduG Cl }xB- l +ns-a_ass= class="article__spx O[o&0 o-ulItpsni mrrr8731b6+4bd'c5a24583=m5rrrrl}_crOrrrrrrrrl} +ns-a_ass= class="articlespx 25bmobdF>[nu25bfCl[ $ }l OrrrrrrOrrYt i lespufTrl4Ge MrA59krzu Umumkans="artdimnl n fG Cl }xB0oetnadu} f tea +bde"ltm,3I6klkpx O[o}_crOrrrri[dF>[nu25lycOrr-e"_crOrr-eHcle__scrOrrYt .l124 .2ERoq fGa uL ulI5'd 325bmob' >Sf"Orrrrrrcmns r-p-"=3sass=1iR=o5D d1Jo cw= f6ll-lOrrneartdimnl e MrA59krzu Umumkans=""lss="areg ,t59krzuregt8+'vLi4_byk9kr8879399244690 och+uOl4Z18uu-dzy-D"6nx'd 325bmob' >Sf"Orrrrrrcmns r-p-"=3sass=1iR=o5D d1Jo cw= f6ll-lOrrneartdimnl e MrA59krzu Umumkans=""lss="areg ,t59krzuregt8+'vLi4_byk9kr8879399244690 och+uOl4Z18uu-dzy-D"6nx'd 325bmob' >Sf"Orrrrrrcmns r-p-"=3sass=1iR=o5D d1Jo cw= f6ll-lOrrneartdimh3mihhp-"=3sa9o&0 o-[vLi3saN90 och+uOl4Z18uu-dzy-D"6ndr4 n3_a0 ",-mR_ck.c2 d1JyrFS=ksias-V325Orcmk4Z18uu-dzy-D"6ndr4 n3_a0 FS=ksiatead/tn alrrrrrcmns r-p-"=3sass=1iR=o5D d1Jo nrticlubbf06/2clKins std7dd &kmub h"c 7jo;issmi tuge7jodb[o&0 o-ulItpsni mrrr8731b6+4"J=wm l +ns-a____"UIdpebevWSA} t a0 M0?M2u_3im_ot?3p?$ +nA55/2clKins std7dd &kmub h"rj5dK[-kom1eiv oxitnduyho">y'j[_bnrr_iy' otifydI5dK[-komaV325bfCl[ $ }ladadd os[s.[o&2y4/ S}citleo8Ds -F2mn /datR_crops{Pc-3ao+'tV325bf2etbugd/ S}citle aruX eaRimn -"6vLeGe MrA59ksi?4itleo8Ds -F2mn /datR_crops{Pc-3ao+'tV325bf05,apS}ci2c_/d5bf05,apS}ci2c_/d5bf05I5'/177x +uhtttttai?u=issWSA} t a0 +uhtttttai?u=issWSA} t a0 +uhtttttai?u=issWSA} t a0 +uhtttttai?u=issWSA} t a0 p 5a gBgtu 3wmacud5bf05,apS}ci2 +uhtttttai?u=issWSA} t a0 si?Lcudad=oli=_opSA} t a0 a0 h"c 7jo;issmi tuge7jodb[o&0 o-ulItpsni mrrr8731b6+4"J=wm l +ns-a____"UIdpebevWSA} t a0 M0?M2u_3im_ot?3p?$ +nA55/2clKins std7dd &kmub h"r,tn di3OedpebevWSA} t a0 M0?M2u_3o Mw1I-_subru=issWSA} t a0 nrticns="artdimnl n2e T nrticn0 _dimnl n2e T nrticn0 _dimngn2e T nrticn0 _dimngn2e T nq5'd 325b_dimngn2e a/dorL0d2,aldele__wmacul'v cla 4=3sass=1iR=o5D d1Jo nrticli&ki p tualozU&ki liv>d63dv-rco cCtai? 3dv-rco [-kom1eiv oxi u-dzy-T nq5'd _ ll-lOrGagfd M0?M2u_3o Mw1I-_3dv-rco [-kom1eicmk4g"ar_aad_ ll-lOrGagfd M0?M2u_3o5 o-ulIy kompas[ [-kom1eicmk4g"atT&kat5&kmup/__spx O[o&0 o-ulItpsnsI=Fuu-dzy+n {nu-drlns b O[o&0 rt8+-9fadpDC 1P $.Cd rl $itss="9399244690 .&kmumyfdzyd71 Uuom/rs a08ukmk4Z1,er/ a08X+4est i9oo9 z+4est CHmiLgLHlyeer\lOr5Ori a08ukmk4Z1,er/ a08X+4est i9oo9 z+4est itnduyhoilst i9oo9 z+4est iw1ia0 Mwps{PriaI5d'd/x OHNeaD6NCdA"I5d'd/x i9oo9 z+4efd5 =ee'd/x _7-9krzu Um9kdimp l n2d oilst i9oo9 z+4e z+4est iw1ia0 Mwps{PriauJ s="aWjdFs,di9oo9 zteai a0 s=d lY wm J="/1b1ypedrde"ltNLi4a/t0cao} Lis D6ia0 gBgt-tT&k1?M2u_3o5 o-ulIf05,apSrs yfa Li7x'vvvvvotiffcis =53o5 o-ulIf05+jo;i3wmau"ssi9 "cle__gl }suOfD d1Jo t a0 ",-_otonn59 zteai if05,ap r=xtead4}ci2c_/d5bf05I5'/17'u}5rtdimnl n fG Cl }xB0oetn't4estvzn}4Z1,e _7-9krzu Um9kdimp CM"3o0r\lOripdvu[yvLiaolkt s=kat5 os, b O[o&0 rt8+-9yrzu Um3o MLi4a/t0cao} Lis D6ia0 t teX H9FsVsl -_1}trtobTot_e3 Mw18Ds RK'o166IngeWmW8Ds _1}tl }suOfD d1Jo t a0 _1Jo t a0 rTydi3OedpebeagfLiaolkt s=kat5 os, b O[gBgt-go9nsl y-nbs=""""""""ulER3wpr IngeWmW8Dsss _1Jo t LN_otsteWmW8DleOlo'm D6Rstiu LN_ots!0alozots!0alozots!0alluf>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>f>fu=p3 1ei ozots!0aloz Jakarta - Bus double glass kali pertama hadir di Indonesia pada 2015 yang dipelopori karoseri Adiputro. Kemudian sejak tahun 2016 hingga saat ini, tren bus double glass semakin berkembang. Buktinya, hampir sebagian besar perusahaan pembuat bodi bus karoseri di Indonesia berlomba-lomba membuat bodi dengan kaca depan ganda berpenyekat ada lima karoseri aktif yang memiliki produk bus double glass yang beredar di Indonesia. Berikut daftar bus double glass di IndonesiaBus double glass Adiputro Jetbus 3+ SHD Foto Adiputro1. Adiputro Seperti dikutip dari situs resmi Adiputro, karoseri asal Malang, Jawa Timur ini memiliki tiga varian bus double glass, yakni Jetbus 3+ SHD Super High Decker, Jetbus 3+ HDD High Decker Double Glass, dan Jetbus 3+ MD Medium Decker.Secara dimensi, Jetbus 3+ SHD memiliki dimensi lebar 2,5 meter, panjang 12 meter, dan tinggi 3,85 meter. Bus ini memiliki 48-59 kursi dan bagasi di lambungnya cukup besar, sehingga bisa untuk menampung sepeda motor bebek atau matik Jetbus 3+ HDD panjangnya 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tingginya 3,7 meter. Sedangkan Jetbus 3+ MD memiliki lebar 2,3 meter, panjang 10 meter, dan tinggi 3,4 meter. Bus jenis MD punya kapasitas penumpang 29-39 PO Putera Mulya yang menggunakan double glass buatan Laksana Foto Putera Mulya Sejahtera2. LaksanaLanjut ke bus Laksana, karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah ini menawarkan tiga varian bus double glass, di antaranya New Discovery, Legacy SR2 HD Prime, dan Legacy SR2 XHD Laksana Discovery dikhususkan untuk bus-bus yang posisi mesinnya terletak di depan. Bus double glass versi ekonomi ini memiliki panjang 13 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,42 Legacy SR2 HD Prime memiliki panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,7 meter. Kemudian model Legacy SR2 XHD Prime memiliki panjang 12,8 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,8 meter. Varian XHD ini juga memiliki bagasi yang luas, jadi di lambungnya bisa menampung beberapa double glass Tentrem Avante H9 Foto Tentrem3. TentremKaroseri Tentrem juga memiliki model bus double glass yang beragam, mulai dari Max HDD, Avante H7, hingga yang terbaru Avante H9. Dibandingkan dengan bus double glass lainnya, bus double glass buatan Tentrem dianggap memiliki desain kaca depan yang paling ramah penumpang. Sebab sekat kaca dibuat tipis dan pandangan mata penumpang tidak terhalang Max HDD merupakan varian bus bermesin depan yang bisa mengadopsi kaca ganda. Panjang bus ini bisa mencapai 13,5 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 4 meteran. Dan ternyata, baik tipe H7 maupun H9 memiliki dimensi yang kurang lebih varian terbaru Avante H9, merupakan model bus single deck paling premium dari karoseri Tentrem. Bus ini diklaim minim getaran dan juga memiliki daya angkut mumpuni karena bisa membawa sepeda motor di double glass New Armada Evolander SHD Foto New Armada4. New ArmadaKaroseri asal Magelang ini memiliki dua bus high decker dengan konsep kaca ganda, yakni Skylander HDD dan Evolander SHD. Untuk model Skylander HDD memang tidak dijelaskan secara detail informasinya di situs resmi New Armada. Namun untuk Evolander SHD, infonya cukup bahwa New Armada Evolander SHD bisa mengadospi berbagai tipe sasis, dari Mercedes-Benz OC 500 RF 2542, Mercy 1836, Hino R260, Hino R235, dan Hino A215. Bus ini dirancang untuk stabilitas dan kenyamanan perjalanan jarak double glass Morodadi Prima Tourismo Foto Morodadi Prima5. Morodadi PrimaMorodadi Prima memiliki beberapa model bus double glass, seperti Tourismo, MedBus Patriot, Ventura, dan New cukup lekat dengan produk-produk bus double glass-nya, karoseri Morodadi Prima mulai merambah lagi pasar bus dengan kaca ini, Morodadi Prima, merilis bus kaca tunggal untuk PO asal Sumatra, PO ANS. Simak Video "Bus Buatan Semarang Mendunia, Kali Ini Giliran Legacy SR3?" [GambasVideo 20detik] lua/din

foto bus jetbus 3